by: Reni Sundari
1.
Pengertian
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan merupakan terjemahan dari “Guidance” dan
Konseling merupakan serapan kata dari “counseling”. Guidance berasal dari akar kata “guide”
yang secara luas bermakna : mengarahkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to
manage), menyampaikan (to descript),
mendorong (to motivate), membantu mewujudkan (helping to create),
memberi (to giving), bersungguh-sungguh (to commit), pemberi
pertimbangan dan bersikap demokratis (democratic performance). Sehingga bila dirangkai
dalam sebuah kalimat Konsep Bimbingan adalah Usaha secara demokratis dan sungguh-sungguh
untuk memberikan bantuan
dengan
menyampaikan arahan, panduan, dorongan dan
pertimbangan, agar yang diberi bantuan mampu mengelola, mewujudkan apa yang menjadi
harapannya.
Sedangkan Counseling maknanya melingkupi proses (process),
hubungan (interaction), menekankan pada permasalahan yang dihadapi klien (performance,
relationship), professional,
nasehat (advice, advise, advisable). Sehingga clue yang bisa di
ambil dari definisi
tersebut adalah proses interaksi pihak yang professional dengan pihak yang
bermasalah yang lebih menekankan pada pemberian advice
yang advisable.
Jadi apabila digabungkan Bimbingan dan Konseling adalah Usaha
secara demokratis dan
atas dasar komitmen antara counselor dengan counselee dalam
memberikan bantuan dalam
bentuk arahan, panduaan, dorongan dan pertimbangan yang bersifat
advisable agar counselee mampu mengelola dan
mewujudkan harapannya sendiri.
Berikut ini adalah pendapat dari para ahli
tentang bimbingan:
1.
Menurut Chiskolm
(1959) bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali
berbagai informasi tentang dirinya sendiri.
2.
Menurut Bernard
& Fullmer (1969) Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan
meningkatkan realisasi pribadi setiap individu
3. Menurut Mathewson (1969) Bimbingan sebagai pendidikan dan
pengembangan yang menekankan
proses belajar yang sistematik.
Berikut ini adalah pendapat dari para ahli tentang konseling:
1.
C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa
konseling adalah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu atau
lebih konseli dimana terapis menggunakan metode-metode
psikologis atas dasar
pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam
upaya
meningkatkan kesehatan tentang kepribadian manusia dalam
upaya
meningkatkan kesehatan mental konseli.
2.
Konseling merupakan
suatu proses dimana konselor membantu konseling membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta –
fakta yang berhubungan dengan
pilihan, rencana atau penyesuaian – penyesuaian yang perlu dibuat.
(Smith,dalam Shertzer & Stone,1974).
3.
Konseling merupakan
suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan – hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai
perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang
dimilikinya, proses tersebut
dapat terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychologi).
2.
Tujuan dan Fungsi BK
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik
mencapai
tugas-tugas
perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial,
dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling
adalah membantu individu
dalam mencapai: (a) kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk
Tuhan, (b) kehidupan yang produktif dan efektif dalam
masyarakat, (c) hidup bersama
dengan individu-individu lain, (d) harmoni antara
cita-cita mereka dengan
kemampuan yang dimilikinya.
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah
ialah agar peserta didik,
dapat: (1) mengembangkan seluruh potensinya seoptimal
mungkin; (2) mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya
sendiri; (3) mengatasi
kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi
lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi,
dan kebudayaan; (4)
mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan
masalahnya; (5) mengatasi kesulitan dalam menyalurkan
kemampuan, minat, dan
bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan; (6) memperoleh
bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.
Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.
Fungsi
Pemahaman, membantu peserta didik
(siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama).
2.
Fungsi
Preventif , berkaitan dengan upaya
konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta
didik.
3.
Fungsi
Pengembangan, menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif,
yang memfasilitasi perkembangan
siswa.
4.
Fungsi
Perbaikan (Penyembuhan), fungsi
bersifat kuratif.
5.
Fungsi Penyaluran, membantu siswa
memilih
kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program
studi, dan memantapkan penguasaan karir atau
jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
6.
Fungsi
Adaptasi , yaitu fungsi membantu para
pelaksana pendidikan, kepala Sekolah dan staf,
konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan dengan latar belakang pendidikan,
minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa (siswa).
7.
Fungsi
Penyesuaian, dalam membantu
siswa (siswa)
agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
Analisis:
bimbingan dan konseling merupakan layanan profesional
yang
seyogyanya dilakukan oleh guru pembimbing (konselor)
berlatar pendidikan bimbingan
dan konseling. Pelaksanaan layanan secara optimal memerlukan
dukungan sistem layanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan oleh guru
bidangs tudi, wali kelas.
Konseling
itu merupakan suatu bantuan
yang diberikan oleh seorang Konselor yang terlatih pada individu (bisa 1 orang
atau lebih) yang mengalami masalah (klien), secara tatap
muka, yang bertujuan agar individu
tersebut dapat mengambil keputusan secara mandiri atas permasalahan yang
dihadapinya baik masalah psikologis, social, dan
lain-lain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya, memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan
kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian
diri dengan lingkungannya.
Konseling juga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
hubungan yang bersifat pribadi dan memerlukan tingkat
keterampilan yang tinggi. Oleh karena itu dalam kegiatannya konseling melibatkan emosional dan intelektual
untuk
memiliki pengendalian perilaku yang cermat, kepekaan
terhadap manusia dan masalahnya,
dan keterampilan-keterampilan teknis yang memadai.
Program
bimbingan dan konseling merupakan suatu rencana kerja atau kegiatan yang
akan dilakukan dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Rencana ini disusun secara sistematis dan terpadu oleh petugas bimbingan dan konseling di sekolah
dasar, yang terdiri dari
Kepala Sekolah, guru kelas, dan guru-guru lain. Dalam program bimbingan
dan konseling terdiri dari Prinsip-prinsip Penyuluhan
program dan bimbingan konseling, langkah-langkah penyusunan program bimbingan dan
konseling dna isi program bimbingan
dan konseling.
Sumber Bacaan:
Badarudin,
2007, Bimbingan dan Konseling, Purwokerto:
PGSD
Dharma, Surya, 2008, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: PMPTK
http://abumaimunah.files.wordpress.com/2012/11/pengertian-konseling.pdf
0 komentar:
Posting Komentar