Test Feature Post 1

Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id. Eam no corpora maluisset definitiones, eam mucius malorum id. Quo ea idque commodo utroque, per ex eros etiam accumsan.
Read more

Test Feature Post 3.

Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id. Eam no corpora maluisset definitiones, eam mucius malorum id. Quo ea idque commodo utroque, per ex eros etiam accumsan.
Read more

Test Feature Post 4.

Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id. Eam no corpora maluisset definitiones, eam mucius malorum id. Quo ea idque commodo utroque, per ex eros etiam accumsan.
Read more

Welcome To iProperty Themes !

Senin, 16 Desember 2013

Bimbingan dan Konseling

Posted 21.29 | Posted by rennyAyumi

by: Reni Sundari

1.        Pengertian Bimbingan dan Konseling
            Bimbingan merupakan terjemahan dari “Guidance” dan Konseling merupakan serapan kata dari “counseling”. Guidance berasal dari akar kata “guide” yang secara luas bermakna : mengarahkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage), menyampaikan (to descript), mendorong (to motivate), membantu mewujudkan (helping to create), memberi (to giving), bersungguh-sungguh (to commit), pemberi pertimbangan dan bersikap demokratis (democratic performance). Sehingga bila dirangkai dalam sebuah kalimat Konsep Bimbingan adalah Usaha secara demokratis dan sungguh-sungguh untuk memberikan bantuan dengan menyampaikan arahan, panduan, dorongan dan pertimbangan, agar yang diberi bantuan mampu mengelola, mewujudkan apa yang menjadi harapannya.
Sedangkan Counseling maknanya melingkupi proses (process), hubungan (interaction), menekankan pada permasalahan yang dihadapi klien (performance, relationship), professional, nasehat (advice, advise, advisable). Sehingga clue yang bisa di ambil dari definisi tersebut adalah proses interaksi pihak yang professional dengan pihak yang bermasalah yang lebih menekankan pada pemberian advice yang advisable.
Jadi apabila digabungkan Bimbingan dan Konseling adalah Usaha secara demokratis dan atas dasar komitmen antara counselor dengan counselee dalam memberikan bantuan dalam bentuk arahan, panduaan, dorongan dan pertimbangan yang bersifat advisable agar counselee mampu mengelola dan mewujudkan harapannya sendiri.
Berikut ini adalah pendapat dari para ahli tentang bimbingan:
1.      Menurut Chiskolm (1959) bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.
2.      Menurut Bernard & Fullmer (1969) Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu
3.      Menurut Mathewson (1969) Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik.

Berikut ini adalah pendapat dari para ahli tentang konseling:

1.       C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling adalah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu atau lebih konseli dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental konseli.
2.      Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseling membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta – fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana atau penyesuaian – penyesuaian yang perlu dibuat. (Smith,dalam Shertzer & Stone,1974).
3.      Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan – hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychologi).

2.        Tujuan dan Fungsi BK
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai
 tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai: (a) kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan, (b) kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, (c) hidup bersama dengan individu-individu lain, (d) harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta didik, dapat: (1) mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin; (2) mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri; (3) mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan; (4) mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya; (5) mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan; (6) memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.

Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.      Fungsi Pemahaman, membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
2.      Fungsi Preventif , berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.
3.      Fungsi Pengembangan, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.
4.      Fungsi Perbaikan (Penyembuhan), fungsi bersifat kuratif.
5.       Fungsi Penyaluran, membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
6.      Fungsi Adaptasi , yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan dengan latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa (siswa).
7.      Fungsi Penyesuaian, dalam membantu siswa (siswa) agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

Analisis:

            bimbingan dan konseling merupakan layanan profesional yang seyogyanya dilakukan oleh guru pembimbing (konselor) berlatar pendidikan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan layanan secara optimal memerlukan dukungan sistem layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh guru bidangs tudi, wali kelas.
            Konseling itu merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh seorang Konselor yang terlatih pada individu (bisa 1 orang atau lebih) yang mengalami masalah (klien), secara tatap muka, yang bertujuan agar individu tersebut dapat mengambil keputusan secara mandiri atas permasalahan yang dihadapinya baik masalah psikologis, social, dan lain-lain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya, memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya. Konseling juga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan hubungan yang bersifat pribadi dan memerlukan tingkat keterampilan yang tinggi. Oleh karena itu dalam kegiatannya konseling melibatkan emosional dan intelektual untuk memiliki pengendalian perilaku yang cermat, kepekaan terhadap manusia dan masalahnya, dan keterampilan-keterampilan teknis yang memadai.
            Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rencana kerja atau kegiatan yang akan dilakukan dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Rencana ini disusun secara sistematis dan terpadu oleh petugas bimbingan dan konseling di sekolah dasar, yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru kelas, dan guru-guru lain. Dalam program bimbingan dan konseling terdiri dari Prinsip-prinsip Penyuluhan program dan bimbingan konseling, langkah-langkah penyusunan program bimbingan dan konseling dna isi program bimbingan dan konseling.



Sumber Bacaan:

Badarudin, 2007, Bimbingan dan Konseling, Purwokerto: PGSD
Dharma, Surya, 2008, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: PMPTK
http://abumaimunah.files.wordpress.com/2012/11/pengertian-konseling.pdf