Melihat kenyataan bahwasanya kita berdiri ditempat yang salah itu menyakitkan. melangkah kedepan mencari asa tp dunia masih terlalu larut. Bukan masih, mungkin tak akan menemukan fajar, tapi harapku sangat besar bahwa fajar mau menemui dunaku. Duniaku yang runtuh, runtuh melihat kenyataan bahwa malam merajai siang. Mencoba membalikkan badan pun rasanya tak bisa, apalagi kembali kemasa dimana duniaku masih bersahabat. Masa dimana semua hal masih berada dijalurnya. Jika aku berjalan kekiri atau kekanan, yakin akan tersesat! Karena itu bukan pilihan...
Butuh tongkat untuk menopang tubuh yang muda...